Belaian Rindu Pantai Padang
Kudedikasikan buat kalian sahabatku : Budi Fernandes, Firman Susanto Jaya, Diego Azwir Milito, Danu Sii PanGeran Itik, Harkam Tujantri dan sahabat yang sudi memaknainya. (Masih belajar menulis nih, hehehehe)
Tuisan kecil ini tercipta saat salah seorang teman karib saya (Budi Fernandes) berulang tahun ke-26, kami rayakan di Pantai Padang. Pesta kah?
Bukan, hanya menikmati cumbuan semilir angin serta deburan ombak yang menambah suasana hangatnya malam.
Belaian Rindu Pantai Padang
By : Zul Hasibuan
Ini malam pembuka kisah lama
Diimpikan tiap insan yang merindu
Tujuh september menjadi pembuka cerita
Dua ribu tujuh silam kita jajaki prestasi
Laku memang tak seindah harap kawan
Gontaian kaki tak jua berlari
Tapi ingin tergantung tinggi di puncak impian
Jadikan buluh perindu sampai ke anak cucu
Apa yang bermakna?
Bukanlah selaksa peristiwa gerilya
Namun debur ombak dan kehangatan malam
Membuka kisah cinta berbisik ke alam sekitar
Kalianlah yang akan menjagaku, katanya begitu
Nyanyian burung yang menjadi pewarna syahdunya malam
Dihempas bebatuan dan kejaran ombak pantai padang
Sekali-sekali kembali ke masa lampau
Masa indah yang dikenang tiap pemerhati
Pondok yang menjadi tempat pemuja ingin
Tak lagi terpojok mengusuk indahnya pantai padang
Kini ombak dan pasir bersiteru mesra
Bathin harap berucap tak tersurat
Torehkan slalu kenangan indah di sini
Gelak tawa menyatu dengan deburan ombak dan malam
Seakan ikut bergembira melihat fenomena ini
Berjanjilah pada hati yang suci
Tak dapat berbuat, namun kutulis untuk kau kenang
Lakukan sesuatu
Diimpikan tiap insan yang merindu
Tujuh september menjadi pembuka cerita
Dua ribu tujuh silam kita jajaki prestasi
Laku memang tak seindah harap kawan
Gontaian kaki tak jua berlari
Tapi ingin tergantung tinggi di puncak impian
Jadikan buluh perindu sampai ke anak cucu
Apa yang bermakna?
Bukanlah selaksa peristiwa gerilya
Namun debur ombak dan kehangatan malam
Membuka kisah cinta berbisik ke alam sekitar
Kalianlah yang akan menjagaku, katanya begitu
Nyanyian burung yang menjadi pewarna syahdunya malam
Dihempas bebatuan dan kejaran ombak pantai padang
Sekali-sekali kembali ke masa lampau
Masa indah yang dikenang tiap pemerhati
Pondok yang menjadi tempat pemuja ingin
Tak lagi terpojok mengusuk indahnya pantai padang
Kini ombak dan pasir bersiteru mesra
Bathin harap berucap tak tersurat
Torehkan slalu kenangan indah di sini
Gelak tawa menyatu dengan deburan ombak dan malam
Seakan ikut bergembira melihat fenomena ini
Berjanjilah pada hati yang suci
Tak dapat berbuat, namun kutulis untuk kau kenang
Lakukan sesuatu
Sunday, September 16, 2012
|
Label:
Puisi
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 komentar:
pertamax Gan
Thanks Gan :)
Post a Comment