Tor tor berusaha diklaim oleh Malaysia

Berawal dari ulah negara tetangga kali ini yang sudah beberapa kali mengklaim (kalo bahasa saya sendiri mencuri) Budaya Asli Indonesia. Baru baru ini Malaysia kembali lagi berencana akan mengklaim Tari Tor-Tor dan alat musik Gondang Sambilan (Sembilan Gendang) dari Mandailing dalam Seksyen 67 Akta Warisan Kebangsaan 2005. Tiba tiba saya ketemu sebuah kisah menarik dari blog tetangga yang kebetulan orang batak juga. dalam blog itu diceritakan tentang Pakaian Adat khas batak (ULOS, red) yang dipakai pada sebuah acara di malaysia. Sebagai orang batak, sontak saya juga kaget mendengarnya. karena merasa tersinggung, Ternyata budaya Indonesia sudah diperagakan oleh malaysia dalam acara resmi tanpa sepengetahuan Indonesia. 
Berikut penuturannya :

Kejadiannya begini, beberapa minggu lalu saya ditugaskan oleh kantor ke Kuala Lumpur. Pada Pada satu acara, kami disuguhkan kebudayaan yang katanya mewakili negeri-negeri yang ada di Malaysia. Awalnya sih biasa, yang mereka tampilkan adalah tari-tarian Melayu lengkap dengan pakaian khas Melayu, yg notabene persis dengan tarian dan pakaian Melayu kita. Diikuti dengan tarian dan pakaian adat yg mirip Dayak, okelah, saya pikir masih masuk akal. Yang biasa mulai menjadi tak biasa setelah mereka tampilkan ‘tarian menenun songket’ lengkap dengan kain songket yang persis sekali dengan songket Palembang.
Emosi saya mulai memuncak ketika mereka menampilkan suatu tarian, saya lupa mereka sebut itu tarian apa (sangking emosinya saya sudah tak terdengar lagi apa kata MCnya :( Yang pasti pakaian yang dikenakannya adalah ULOS, yang kalau saya tidak salah jenisnya ‘ragi hotang’, dengan tarian yang mirip dgn tortor, hanya tangan mereka tidak ‘manyomba’ di depan dada, tapi diletakkan di samping paha kiri dan kanan dan kakinya ‘manyerser’ -serser. Dengan bangganya mereka menampilkan tarian itu sebagai budaya mereka! Ironis sekali. Tadinya saya pikir hanya saya yang ‘noticed’ akan kejadian tersebut, ternyata ada seorang teman saya yang juga sadar “Eh Lid, baju lo dipake tuh!” dia tau saya orang BATAK-RED.
Sudah ada beberapa teman (baik BATAK dan nonBatak) yang mengiyakan kalau yang di foto itu adalah ULOS (menurut kalian para penari di atas memakai ULOS bukan?)
Apakah kejadian ‘BATIK’ akan terulang pada ULOS kita? Ini yang mengganggu pikiran saya sekarang

0 komentar:

Followers